Selasa, 28 Juli 2009

Cerita


Di sini saya sajikan sebuah cerita untuk ana-anak. Cerita ini mengisahkan seorang anak yang tidak mau mendengar/mentaati nasehat orang tuanya. Namun suatu hari setelah si anak mendengar ibunya jatuh sakit parah akhirnya si anak inipun dapat merubah sifatnya secara total. Bagaimana cerita selanjutnya?

TOMY, KEMBALILAH ANAKKU SAYANG
Oleh : Moris Samosir


Siang itu kota Pontianak terasa panas. Telah tiga minggu hujan tak pernah turun, namun aktivitas masyarakat tetap sibuk seolah-olah kesibukan itu menggambarkan kerasnya kehidupan.
Di sebuah terminal di kota Pontianak terlihat seorang laki-laki kecil badannya kurus, kulitnya hitam, dan rambutnya tidak teratur sepertinya anak ini telah lama tak terurus. Teman-temannya biasa memanggilnya Ady. Pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang semir sepatu. Biasanya anak ini peramah dan lincah tetapi entah mengapa hari itu Ady kurang bergairah, dia kelihatan murung seolah-olah banyak beban yang menimpa dirinya. Rony teman kosnya yang bekerja sebagai penjaja koran di sekitar tempat itu juga datang menghampirinya serta bertanya “Dy apakah kamu sakit ?” Tidak Ron, cuma kurang gairah saja. Kalau begitu sebaiknya kamu istirahat saja biar saya meneruskan pekerjaan kamu ini kata Rony. Terima kasih Ron, memang kamulah sahabatku yang paling baik kata Ady. Sambil duduk dengan pikiran tak menentu, Ady membaca salah satu koran dagangan Rony yang belum terjual. Alangkah terkejutnya ketika Ady membaca tulisan:
“TOMY,KEMBALILAH ANAKKU SAYANG”
Mamamu sakit, kamu tidak dimarahi lagi
dan sebentar lagi kamu akan berulang tahun.
Salam dari Mamamu
Bu Ina
Setelah Ady selesai membaca tulisan itu dia merasa sedih kemudian dia berkata kepada Rony: “Ron saya pulang duluan Ya ?”. Silakan Dy jawab Rony ramah.
Bu Ratna sebagai ibu kosnya merasa heran melihat Ady yang pulang lebih awal. Bu Ratna bertanya “Dy tumben hari ini kamu pulang awal, apa yang terjadi?”. Tidak ada apa-apa Bu, cuma saya kurang gairah jawab Ady lesu. Namun sebagai orang tua yang bijaksana Bu Ratna curiga dan mendekati Ady dan berusaha agar Ady mau berterus terang apa yang menimpa dirinya. Setelah dibujuk akhirnya Ady mulaii menceritakan masalah yang sedang dihadapinya. Bu besok saya pulang ke kampung, mama saya sakit keras. Bu Ratna terkejut dan bertanya : “ Dulu kamu bilang bahwa kamu tak punya orang tua lagi sekarang kamu bilang orang tua kamu sakit mana yang benar ?”. Maafkan saya Bu, saat itu saya membohongi Ibu. Sekarang saya berkata jujur. Sebenarnya nama saya adalah Tomy satu-satunya anak mama, saya masih sekoah di SD kelas V. Lalu mengapa kamu meninggalkan orang tuamu tanya bu Ratna. Saya diusir mama dari rumah karena saya nakal. Sejak ayahku meninggal kira-kira dua tahun yang lalu saya sering menyusahkan mama. Saya sering melawan mama dan berkelahi di sekolah, tidak pernah mengerjakan PR sehingga mama saya sering dipanggil ke sekoah. Terakhir uang SPP dan uang simpanan mama, saya curi dan saya gunakan main judi bersama-sama dengan orang dewasa. Emosi mama tidak dapat lagi dikendalikan saya dipukuli dan diusir dari rumah. Bu Ratna mendengar pengakuan Ady sangat terharu dan sedih. Lalu mengapa kamu mengaku bernama Ady ? tanya Bu Ratna, maaf Bu semua itu kulakukan untuk menghilangkan jejak agar keberadaanku tidak diketahui orang tuaku. Dari mana kamu tahu bahwa orang tuamu sakit ? tanya bu Ratna lagi. Dari koran ini Bu jawab Ady sambil memberikan koran itu kepada bu Ratna. Setelah bu Ratna membaca koran tersebut dia berkata, kalau begitu saya setuju kamu segera pulang kampung tetepi jangan besok lebih baik lusa saja sebab lusa tanggal 12 Mei merupakan ”Hari Ibu “ saat yang tepat untuk minta maaf kepada orang tua. Terima kasih Bu kata Ady.
Akhirnya Tomy pulang ke kampung diantar oleh Bu Ratna dan Rony. Setelah sampai di rumah, Tomy melihat ibunya terbaring lesu dengan pelan-pelan Tomy memanggil ibunya, Mama, Tomy datang Ma. Ketika ibunya melihat Tomy langsung bangkit dan memeluk Tomy penuh kerinduan. Setelah melepaskan kerinduannya masing-masing Tomy mulai bicara minta maaf atas semua kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Dengan tetesan air mata, ibu Tomy berkata Tomy anakku, saya memarahi kamu bukan karena benci tetapi mama sangat sayang kepadamu. Saya tidak ingin masa depanmu tidak jelas. Tetapi kamu salah mengerti akhirnya kamu nekad meninggalkan mama sendirian. Syukurlah Tuhan Yesus tetap melindungi dan membuka hatimu sehingga kamu mau kembali dan berjanji menjadi anak yang baik dan manis. Bu Ratna tidak mau ketinggalan memberikan nasehat kepada Tomy. Tomy, jangan janji hanya di mulut saja tetapi harus kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ingat beberapa cerita dari berbagai derah yang menceritakan tentang akibat bila seorang anak durhaka terhadap ibunya. Di Alkitab juga ada tertilis, hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu (Keluaran 20 : 12). Jadi, hari ini merupakan hari Ibu mulailah hidupmu selalu bersikap dan berbuat baik kepada ibumu agar Yesus senantiasa menyertai kamu setiap saat. Setelah itu mereka menyanyikan lagu “ KASIH IBU SEPANJANG MASA “.
Keesokan harinya Bu Ratna pulang sendirian ke kota karena Rony sipedang koran telah tinggal di desa Tomy dan telah diangkat menjadi adik angkat Tomy sebab Rony seorang anak putus sekolah dan yatim piatu. Tomy dan Rony kembali bersekolah. Di sekolah kedua anak itu menjadi contoh bagi teman-temannya.


Dari cerita di atas ada beberapa hal yang dapat kita teladani:

1. Sikap ibu yang selalu sayang kepada anaknya walupun anaknya sering menjengkelkan ibunya.
2. Tomy yang mau mengubah sikapnya dengan kesadaran sendri dan mau menepati janji untuk selalu bersikap baik dan manis terhadap ibunya.


Pontianak, November 2008

Moris Samosir.


SiLaKaN DaTaNg KeMbALi



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Tingkatkan terus Pak Sam, Tuhan Memberkati.